Jurnalis TV, Tangerang – Memasuki bulan suci Ramadhan, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah menjalani perkuliahan secara online, kecuali Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Kebijakan ini mulai diberlakukan sejak 3 Maret 2025, sesuai dengan Surat Edaran Rektor nomor B-126/R/PP.00.9/02/2025 mengenai Pelaksanaan Perkuliahan Selama Ramadhan dan Setelah Cuti Bersama Idul Fitri 1446 H. Namun, ada beberapa pendapat terkait kebijakan perkuliahan secara online. Mari simak pendapat mereka mengenai Pelaksanaan Perkuliahan Selama Ramadhan!
Menurut Gilang mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam, perkuliahan daring selama Ramadhan tidak menjadi masalah besar. Ia menilai bahwa produktivitas tetap bergantung pada diri masing-masing.
“Kalau soal produktivitas, menurut saya itu tergantung individunya. Kuliah online justru bisa lebih fleksibel karena kita bisa mengatur waktu sendiri,”ujarnya.
Sementara itu, Garda mahasiswa Prodi Biologi, mengungkapkan bahwa kuliah daring justru menghambat proses belajar, terutama bagi mahasiswa yang harus melakukan praktikum.
“Buat kami yang ada mata kuliah praktikum, kuliah online kurang efektif. Beberapa tugas jadi terhambat karena kita butuh praktik langsung di laboratorium,” jelasnya.
Di sisi lain, Rahma mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia menekankan pentingnya manajemen waktu dalam menjalani kuliah di bulan puasa. Ia berpendapat bahwa keseimbangan antara kuliah dan ibadah harus tetap dijaga agar keduanya bisa berjalan optimal.
“Yang penting itu bagaimana kita mengatur waktu. Kalau bisa membagi dengan baik antara kuliah dan ibadah, semuanya tetap bisa berjalan lancar,”tuturnya.
Meskipun kuliah online menjadi tantangan tersendiri, mahasiswa tetap memiliki cara masing-masing untuk tetap produktif. Ada yang merasa lebih fleksibel, ada juga yang kesulitan karena keterbatasan dalam praktikum. Bagaimana dengan kamu? Apakah lebih nyaman kuliah online atau justru lebih suka perkuliahan tatap muka?
Komentar