Jurnalis TV, Jakarta – Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat Kembali beraktifitas pada Sabtu 20 September 2025 di waktu sore. Erupsi ini menyemburkan awan vulkanik setinggi 1 Kilometer diatas puncak yang condong bergerak ke arah selatan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan status darurat level dua (waspada) sehingga para warga dihimbau untuk tidak melakukan aktifitas dalam radius 3 km dari kaki gunung. Aktifitas erupsi tecatat dalam seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 30,5 mm dan berdurasi sekitar 41 detik.
Selanjutnya, pada Minggu 21 September 2025 terjadi erupsi lagi dengan amplitudo mencapai 30,4 mm dan berlangsung selama 38 detik, hingga laporan seismograf terkahir, erupsi masih berlangsung. Pihak berwenang sangat mengimbau masyarakat untuk selalu berhati – hati dan bertindak tenang untuk tidak termakan provokasi dan hoaks yang beredar.
Baca Juga: Kebakaran Hotel Manohara: Destinasi Ikonik Borobudur yang Kini Tinggal Kenangan
Mengingat adanya potensi hujan abu, masyarakat juga dihimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan.
Sebagai salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia, gunung ini tercatat mengalami erupsi pada 7 Maret 2024 dengan lima letusan eksplosif, dan peningkatan status menjadi Siaga (Level III) pada November 2024 akibat peningkatan aktivitas vulkanik dan potensi bahaya lahar, sehingga masyarakat dihimbau dengan keras untuk menjaga jarak aman dari pusat erupsi dan mewaspadai lahar terutama saat hujan.
Kendati banyaknya erupsi yang terjadi, wilayah gunung Marapi merupakan keindahan alam yang harus dijaga dan dilestarikan. Tentunya dengan partisipasi aktif masyarakat bersama dengan pihak berwenang. Erupsi yang terjadi juga dapat memberikan dampak positif dikemudian hari dalam segi geografi, tentunya setiap anggota masyarakat harus selalu bersiaga dan membantu dikala terjadinya aktifitas gunung berapi.
Komentar