oleh

Generasi Z: Si Paling Healing

-Lifestyle-94 Dilihat
banner 468x60

 

 

banner 336x280
                            (sumber : nodokter.com)                                

 

 
Penulis : Wafa Amatullah 

JTV – HEALING, kata ini sering kita dengar dan lihat di media sosial saat-saat ini. Butuh self-healing karena capek, atau jika berada di toxic relationship, atau kerjaan dan tugas yang berat membuat penat pikiran dan jiwa.

Pertanyaannya mengapa sekarang ini banyak sekali orang ingin self-healing? Apakah benar generasi Z itu generasi yang manja? Apakah healing itu memang diperlukan atau sebenarnya hanya pelarian saja? Mengapa fenomena ini dapat terjadi?

Kata Rhenald Kasali

Dari berbagai pertanyaan diatas akan terjawab dari berbagai sudut pandang mngapa fenomena self-healing terjadi. Jika dilihat dari sudut pandang Rhenald Kasali yang mengatakan dalam bukunya ‘Strawberry Generation’ bahwa generasi Z adalah generasi paling kreatif namun disaat yang bersamaan juga merupakan generasi yang mudah menyerah dan mudah patah hati. Salah satu alasannya adalah kondisi perekonomian sekarang jauh lebih sejahtera dibandingkan sebelumnya.

Dampaknya, orang tua sekarang cenderung memberikan apapun kepada anaknya dan muncul juga kebiasaan overprotective dan oversharing. Banyak juga hal yang memang diproteksi sama orang tua yang tidak dialami oleh anak-anaknya, hingga akhirnya membuat anak sekarang cenderung lebih manja. Selain itu, karena kondisi lebih sejahtera orang tua akhirnya berekspetasi tinggi kepada anaknya dan berharap agar ekspetasi itu tercapai. Jika tidak tercapai beberapa orang tua akan menyalahkan anaknya. Inilah yang katanya menjadi beban berat bagi si anak, jadi takut gagal, mungkin juga jadi people pleasure, dan mudah cemas ketika berhadapan dengan hal yang tidak pasti.

Media Sosial

Sudut pandang yang kedua, mengapa generasi sekarang sering banget healing. Namun, katanya ini ada hubungannya dengan media sosial loh. Banyak orang mengatakan jika media sosial banyak mengubah kehidupan kita. Salah satu dampak dari media sosial adalah seringkali kita cenderung melihat seseorang dari keberhasilannya saja tanpa melihat proses panjangnya.

Dampaknya banyak orang di generasi ini ingin sukses dan berhasil dalam waktu singkat, sehingga saat gagal merasa down, ditambah kebiasaan membandingkan diri kita dengan orang lain yang bisa jadi tidak realistis untuk dibandingkan.

Sisi Psikologi

Jika kita lihat dari sudut pandang psikologi masa remaja adalah masa dimana pengakuan orang lain dan pencarian identitas menjadi sangat penting. Beberapa pendapat mengatakan disaat kita tidak mendapatkan kedua hal tersebut, kita menjadi lebih mudah merasa down. Apalagi di masa pandemi sekarang yang dimana kehidupan kita berubah total dan akan dapat dengan sangat mudah merasakan down.

Generasi sekarang dapat dikatakan generasi yang paling peduli soal kesehatan mental, namun dapat dikatakan juga generasi sekarang adalah generasi yang mudah stress dan paling butuh yang namanya penyelesaian masalah atau stress coping.

 

Itulah sebabnya mengapa generasi saat ini butuh healing. Bisa dengan melakukan perjalanan, hunting makanan, ataupun relaksasi kemanapun yang membuat diri kembali bahagia. Maka label generasi si paling healing sepertinya cocok disematkan untuk generasi Z saat ini.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *