Jurnalis TV, Tangerang Selatan – Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO yang berada di Ciputat, Tangerang Selatan tepatnya di Jalan Haji Juanda dekat Kampus I UIN Jakarta, telah direnovasi oleh pihak terkait menjadi lebih layak digunakan. Sebelumnya, fasilitas umum ini mengalami kerusakan parah hingga sempat ditutup dengan garis polisi. Kini, JPO tersebut dapat digunakan kembali oleh pejalan kaki untuk menyeberang dengan lebih aman dan nyaman.
JPO di Kawasan Kampus UIN Jakarta ini sempat viral, lantaran kondisi JPO yang sudah tidak layak digunakan, dan juga membahayakan. Seperti banyaknya lubang, atap yang jebol, tiang-tiang, dan pijakan yang sudah tipis juga, berkarat membuat membuat pejalan kaki ragu serta takut untuk melintasinya. Namun saat ini, JPO di kawasan Kampus I UIN Jakarta mengalami perubahan signifikan setelah perenovasian yang dilakukan.
Perbaikan tersebut di antaranya seperti pemasangan atap baru, permukaan lantai yang lebih kokoh, serta pagar pembatas yang kini lebih aman. Selain itu, ditambahkan lampu penerangan, peningkatan aksesibilitas melalui pemasangan ramp bagi pengguna yang membutuhkan, serta pengecatan ulang seluruh kerangka JPO dengan warna krem.
Nur Fitriani, selaku pengguna JPO menyatakan bahwa JPO yang telah diperbaiki memberikan rasa aman karena kondisi fisiknya yang lebih baik. Namun pilihan antara JPO atau pelican cross tetap bergantung pada kenyamanan individu. la juga berharap aspek seperti pencahayaan dan keamanan, terutama di malam hari, lebih diperhatikan demi keselamatan khususnya bagi wanita.
“Setelah diperbaiki, JPO ini jadi lebih nyaman dan banyak digunakan oleh mahasiswa serta masyarakat. Tidak ada lagi bolong-bolong yang mengkhawatirkan. Jika terburu-buru, orang cenderung memilih pelican cross karena lokasinya yang lebih dekat dengan UIN, tetapi untuk kenyamanan, JPO lebih dipilih. Harapan saya, pencahayaan dan keamanan lebih diperhatikan, mengingat saya sering melewati JPO ini pada malam hari dan sedikit khawatir,” ungkap Nur Fitriani.

JPO ini terletak pada posisi yang kurang strategis. Karena letaknya yang jauh dari mobilitas pejalan kaki, membuat para penggunanya enggan untuk memakai JPO tersebut. Selain itu, penggunaan JPO ini kurang efektif bagi para penyandang disabilitas maupun lansia, karena aksesibilitas yang masih terbatas, seperti ramp yang curam, serta tidak adanya lift, sehingga mereka lebih memilih untuk menggunakan Pelican Cross yang letaknya lebih mudah dijangkau.
Bhisma Putera, selaku pengguna JPO menyoroti perbaikan JPO yang baru dilakukan setelah viral. Ia juga mengkritik lokasi jembatan yang kurang efisien bagi mahasiswa Kampus I UIN Jakarta, serta meminta pemerintah lebih responsif dan memperhatikan fungsi instalasi pada jembatan, terutama ramp yang dinilai masih kurang dalam fungsinya.
“Pengelola lalai, karena JPO ini udah lama rusak tapi lama untuk diperbaiki. Apalagi ini fasilitas umum yang dipakai semua orang. Dan dari saya sendiri untuk lokasinya karena saya fakultas FEB dekat dengan JPO ini jadi Lokasi JPO ini cukup strategis, tapi kalau untuk mahasiswa UIN kampus satu itu lebih mudah menggunakan pelican cross karena itu lebih strategis. Jangan hanya direnovasi tetapi juga memastikan dari segi kualias bangunanya apakah sudah sesuai standar untuk jembatan kemudian apakah standar instalasi listriknya sudah sesuai juga apakah fungsi kegunaan sudah sesuai apa belum,” ungkap Bhisma Putera
Bagi para pejalan kaki, JPO memiliki peran penting sebagai sarana penyeberangan yang aman dan nyaman. Namun, masih banyak kekurangan yang perlu diperhatikan. Selain itu, efektivitas penggunaannya juga masih menjadi masalah karena banyak pejalan kaki yang enggan menggunakannya, akibat akses yang kurang strategis serta adanya opsi penyeberangan lain yang dianggap lebih praktis meskipun berisiko.
Dengan adanya perbaikan yang telah dilakukan, diharapkan fasilitas tersebut dapat tetap terjaga dalam kondisi layak untuk jangka Panjang. Selain itu, kebersihan dan ketertiban di sekitar JPO juga menjadi tanggung jawab Bersama, agar lingkungan tetap aman dan nyaman bagi semua pengguna.













Komentar