Jurnalis TV, Tangerang Selatan – Kabar gembira datang dari dunia kebudayaan Indonesia! Pada 4 Desember lalu, kebaya resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO dalam sidang ke-19 di Paraguay. Perjalanan panjang menuju pengakuan internasional ini menjadi pencapaian luar biasa bagi kebaya sebagai identitas budaya Nusantara.
Upaya untuk membawa kebaya ke panggung dunia dimulai pada tahun 2017. Inisiatif ini pertama kali dicetuskan oleh komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI). Gagasan tersebut diumumkan secara resmi dalam Kongres Berkebaya Nasional yang digelar pada 5 dan 6 April 2021. Dari sinilah langkah besar menuju pengajuan kebaya ke UNESCO mulai direalisasikan.
Kebaya tidak hanya menjadi simbol budaya Indonesia, tetapi juga memiliki makna lintas budaya di Asia Tenggara. Dalam pengajuan ke UNESCO, kebaya dinominasikan bersama empat negara lainnya, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam. Hal ini mencerminkan kebaya sebagai hasil dari sejarah shared culture atau budaya bersama yang dimiliki negara-negara tersebut.
Menggapai pengakuan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda dunia bukanlah tugas yang mudah. Setelah Kongres Berkebaya Nasional, masyarakat Indonesia semakin gencar mempromosikan kebaya sebagai warisan budaya yang layak dijaga. Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia mengambil langkah konkret dengan membentuk Tim Nasional Kebaya Indonesia. Tim tersebut bertugas memenuhi berbagai persyaratan, mulai dari pengumpulan dokumentasi, kajian ilmiah, hingga sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Hasil kerja keras tersebut akhirnya terbayar ketika kebaya mendapatkan status resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Pencapaian ini diharapkan menjadi pemicu kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan kebaya sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia.
Melestarikan kebaya berarti merawat sejarah, identitas, dan kebanggaan bangsa. Mari jadikan kebaya lebih dari sekadar pakaian, tetapi juga simbol penghormatan terhadap budaya yang telah diwariskan.
Komentar