oleh

Tragedi Kebakaran Kemayoran: Dari Kehilangan Hingga Harapan Pemulihan

banner 468x60

Jurnalis TV, Jakarta – Pasca kebakaran yang melanda permukiman padat di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, pada Selasa (10/12/2024) ratusan warga terpaksa menjalani kehidupan darurat di posko pengungsian. Kebakaran yang diduga berasal dari rumah seorang pengepul rongsokan dengan cepat menjalar dan melahap sekitar 200 rumah dalam waktu tujuh jam.

Berkaitan dengan kejadian ini, BPBD Jakarta telah memberikan bantuan layanan dukungan psikologis kepada anak-anak korban kebakaran. Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat juga mendirikan posko layanan untuk menampung aduan siswa terkait ijazah yang musnah akibat kebakaran. Pemerintah daerah juga telah menyalurkan bantuan awal berupa makanan siap saji, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya.

banner 336x280

Harun, Ketua RT Kebon Kosong, menjelaskan bahwa bantuan dari berbagai pihak sudah mulai berdatangan. “Bantuan dari pemerintah maupun komunitas sudah diterima diantaranya itu bisa berupa selimut, kasur, air, makanan siap saji, pampers, pakaian yang layak pakai dan pakaian baru. Kami juga mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk memberikan seragam sekolah dan sepatu,” ujarnya.

Para korban masih bergantung pada posko pengungsian di Lapangan Palazo dekat Masjid Al Ihsan. Mereka meminta pemerintah untuk mengembalikan lahan mereka, agar dapat membangun kembali rumah yang hancur akibat musibah tersebut. Bantuan berupa dana dan material, seperti semen dan pasir sangat dibutuhkan untuk proses pembangunan kembali rumah mereka.

Sunardi, salah satu warga terdampak, mengungkapkan, “Semua harta benda kami habis terbakar. Semoga kedepannya warga-warga juga harus berhati-hati. Kami sebagai korban berharap adanya bantuan dari Pemerintah untuk membangun rumah kami Kembali.

Para korban berharap adanya perhatian dan dukungan dari pihak berwenang untuk merealisasikan keinginan mereka.

Tragedi ini tidak hanya menghanguskan bangunan, tetapi juga mengguncang kehidupan puluhan keluarga. Kebakaran di kawasan padat penduduk ini kembali menyoroti lemahnya sistem mitigasi bencana. Langkah pencegahan perlu segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *