Ciputat– Pada Tahun 2015 dunia dihebohkan oleh gelombang kedatangan pengungsi Rohingya dari Myanmar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Dan Aceh menjadi salah satu tujuan utama kedatangan pengungsi dari Rohingya. Sejak saat itu, kehadiran Rohingya di Aceh menjadi isu yang kontroversial bahkan hingga sekarang.
Di satu sisi warga Aceh memiliki rasa simpati terhadap pengungsi Rohingya yang telah mengalami penindasan dan kekerasan di Myanmar. Banyak warga Aceh yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya baik berupa makanan, pakaian, maupun tempat tinggal.
Namun di sisi lain, warga Aceh juga memiliki kekhawatiran terhadap dampak kehadiran Rohingya, terutama dalam keamanan dan ekonomi. Sejumlah warga Aceh menyatakan, bahwa mereka merasa terganggu dengan keberadaan pengungsi Rohingya, terutama karena sering terjadi kasus pencurian dan kriminalitas. Selain itu, warga Aceh juga khawatir bahwa kehadiran pengungsi Rohingya akan membebani perekonomian daerah.
Menurut Hedi, pengungsi Rohingya ke Aceh adalah untuk mencari kehidupan yang lebih baik, dan menganggap Indonesia bisa membantunya.
“Menurut saya, mereka kan lagi susah kemudian mencari kehidupan yang lebih baik ketimbang disana, dan menurut mereka mungkin Indonesia bisa membantu dan lebih dekat mungkin, akhirnya mereka kesini.” -Ujar Hedi
Didi menuturkan terkait rasa simpati dan empati terhadap pengungsi Rohingya, yang sudah melewati tekanan dan penderitaan.
“ya sebetulnya ada, yang namanya pengungsi, mereka telah mengalami tekanan dan penderitaan, ya sudah pasti kita simpati karena kita juga tidak mau kan ada kejadian seperti itu” -Ungkap Didi
Aura dan Aica sekalu mahasiwa berpendapat pengungsi Rohingya berdampak pada keamanan dan ekonomi masyarakat Indonesia.
“Dari keamanan pasti ya, soalnya berdasarkan berita yang beredar, Rohingnya di negara Malaysia itu buat banyak keributan dan khawatir kalo terjadi di Indonesia. Dari segi Ekonomi juga udah pasti, soalnya pengungsi Rohingya mencari pekerjaan di Indonesia sedangkan di Indonesia banyak pengangguran” – Ujar Aura dan Aica
Menurut Muhammad Syubhan, perlu adanya regulasi yang jelas oleh pemerintah terkait pengungsi Rohingnya, bukan hanya menerima atas dasar kemanusiaan.
“Dan tentu dari pemerintah Indonesia pun harus lebih ketat menerima pengungsi tersebut. Kalo atas dasar kemanusiaankemanusiaan, saya kira semua juga merasa empatidenggan kejadian yangDidi menimpa Rohingya. Tapi balik lagi, harus dikembalikan regulasinya, berapa lama mereka harus tinggal di Indonesia, status kependudukan bagaimana, nanti kedepannya akan diarahkan seperti apaapa, itu juga harus jelas ” – ucap Muhammad Syubhan
Pemerintah telah berupaya untuk mengatasi dilema ini dengan berbagai cara termasuk dengan meningkatkan pengawasan terhadap pengungsi Rohingya dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka. Namun, upaya-upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil meredam penolakan warga Aceh terhadap kehadiran Rohingya.
Penolakan kedatangan Rohingya oleh warga Aceh merupakan masalah kompleks yang tidak dapat diselesaikan dengan mudah. Masalah ini membutuhkan solusi yang komprehensif, yang dapat mengakomodasi kepentingan kemanusiaan dan keamanan.
Penulis: Wildan Aulia
Komentar