oleh

Ini Daftar Estimasi Harga Vaksin COVID-19 di Indonesia

-J-News-140 Dilihat
banner 468x60

 

JTV – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menetapkan enam jenis vaksin corona yang akan didistribusikan di Indonesia. Tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) disebutkan bahwa Indonesia menetapkan enam jenis vaksin untuk proses vaksinasi di Tanah Air. Vaksin tersebut antara lain, PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceitical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

banner 336x280

 

Vaksin Sinovac merupakan salah satu dari 6 vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk proses vaksinasi di Indonesia. Vaksin asal perusahaan farmasi China ini sudah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020 lalu. Pada gelombang pertama, pemerintah mendatangkan 1,2 juta dosis. Disusul rencana kedatangan tahap kedua sebesar 1,8 juta dosis.

 

“Saya ingin menyampaikan suatu kabar baik, bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020,” kata Presiden Joko Widodo melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

 

Vaksin virus corona diperkirakan dapat didistribusikan dan disuntikkan ke masyarakat mulai Januari 2021 mendatang. Hingga akhir 2021, pemerintah menargetkan ada 102 juta orang yang menjalani vaksinasi.

 

Mengutip Kompas.com, 5 Oktober 2020, berdasarkan paparan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, ada 5 kelompok masyarakat yang menjadi sasaran prioritas vaksinasi Covid-19. Mereka adalah sebagai berikut:

Garda terdepan: Petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum sebanyak 3.497.737 orang.

Tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5.624.0106 orang.

Guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi 4.361.197 orang.

Aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif) sebanyak 2.305.689 orang.

Peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) sejumlah 86.622.867 orang.

Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya hingga 57.548.500 orang.

Adapun harga vaksin seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Oktober 2020, Bio Farma telah menetapkan harga vaksin Covid-19 Sinovac sekitar Rp 200.000 per dosis.

“Harganya tidak akan memberatkan pemerintah. Kisaran harganya Rp 200.000,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 13 Oktober 2020.

 

Harga tersebut lebih murah daripada yang dipasarkan di China, yaitu 29,75 dollar AS atau sekitar Rp 421.000 per dosis.

 

Sementara itu, vaksin Moderna yang mengklaim memiliki efektivitas 94 persen memiliki harga 37 dollar AS atau sekitar Rp 526.000 per dosisnya.

 

Lalu vaksin Pfizer/BioNTech yang memiliki tingkat efektivitas 95 persen disebutkan hanya dibandrol 20 dollar AS atau sekitar Rp 283.000 per dosis.

 

Untuk vaksin Johnson & Johnson harganya dipatok 10 dollar AS atau sekitar Rp 141.000, hampir sama dengan harga vaksin Sputnik.

 

Adapun vaksin AstraZeneca yang dibuat bersama Universitas Oxford dan memiliki efektivitas rata-rata 70 persen, dihargai 4 dollar AS atau sekitar Rp 57.000.

 

Kemudian vaksin Novavax dipatok dengan harga 16 dollar AS atau sekitar Rp 226.000 per dosis.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *