oleh

Israel Serang Kamp Pengungsian di Gaza, 20 Orang Tewas

banner 468x60

Jurnalis TV, Jakarta – Serangan udara Israel kembali menghantam fasilitas pengungsian di Jalur Gaza, kali ini menargetkan sekolah yang dijadikan tempat berlindung bagi warga Palestina yang mengungsi. Serangan yang terjadi pada Senin (26/5) yang terletak di kawasan Daraj, Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan lainnya termasuk perempuan dan anak-anak.

Serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) yang telah diubah fungsinya menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil yang mengungsi. Serangan terjadi pada saat para pengungsi sedang tidur, menyebabkan korban jiwa yang tinggi di antara warga sipil tak bersenjata.

banner 336x280

Menurut laporan dari Kantor Media Pemerintah Gaza, serangan tersebut menggunakan rudal yang menghantam gedung sekolah secara langsung. Api segera membelalak dan membakar barang-barang pribadi para pengungsi yang berada di dalam gedung.

Baca Juga: Krisis di Lebanon: Israel Terus Melanggar Gencatan Senjata dengan Serangan Baru

Petugas Pertahanan Sipil Gaza segera melakukan operasi penyelamatan dan evakuasi korban ke rumah sakit terdekat. Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah melaporkan kedatangan puluhan korban luka-luka, termasuk anak-anak dan perempuan.

Pihak militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan “elemen-elemen teroris” yang diduga bersembunyi di fasilitas tersebut. Namun, pihak Palestina membantah klaim ini dan menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional karena menargetkan warga sipil.

UNRWA melalui pernyataan resminya mengutuk keras serangan terhadap fasilitas sekolah yang dijadikan tempat perlindungan. Organisasi PBB ini menekankan bahwa sekolah-sekolah yang dijadikan shelter telah dikoordinasikan dengan pihak Israel sebelumnya.

Sementara itu, berbagai organisasi kemanusiaan internasional menyerukan penghentian serangan terhadap fasilitas sipil dan meminta akuntabilitas atas serangan yang menargetkan tempat-tempat perlindungan warga sipil.

Serangan ini menambah deretan panjang serangan Israel terhadap fasilitas-fasilitas yang dijadikan tempat pengungsian di Gaza. Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan sekolah dan fasilitas UNRWA telah menjadi sasaran serangan udara Israel.

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan terbatasnya akses bantuan kemanusiaan dan rusaknya infrastruktur penting. Ribuan warga Palestina terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan mencari perlindungan di fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan rumah sakit.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa korban jiwa akibat serangan Israel terus bertambah setiap harinya, dengan mayoritas korban adalah warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

Serangan-serangan terhadap tempat pengungsian telah menciptakan trauma mendalam bagi warga Palestina di Gaza. Banyak keluarga yang telah kehilangan anggota keluarganya dan harta benda mereka akibat konflik yang berkepanjangan ini.

Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan dalam situasi ini. Mereka tidak hanya kehilangan tempat tinggal dan sekolah, tetapi juga mengalami trauma psikologis yang akan berdampak jangka panjang terhadap perkembangan mereka.

Organisasi-organisasi kemanusiaan terus berupaya memberikan bantuan medis dan psikologis kepada para korban, namun kapasitas mereka terbatas akibat terbatasnya akses dan keamanan di wilayah tersebut.

Serangan terhadap fasilitas pengungsian ini kembali mempertegas urgensi penghentian kekerasan dan perlindungan terhadap warga sipil sesuai dengan hukum humaniter internasional.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *