Menjelang Idul Adha: Puasa Sunnah Jadi Bekal Menuju Ampunan

Jurnalis TV, Tangerang – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia mulai mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada hari-hari menjelang Idul Adha adalah menjalankan puasa sunah, terutama pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Amalan ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga sarat dengan keutamaan dan pahala yang besar.

Menurut para ulama, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang sangat dimuliakan dalam Islam. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW menyebut bahwa tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah dibandingkan dengan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini menjadi dasar anjuran untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk berpuasa di dalamnya.

Di antara puasa sunah yang paling dianjurkan adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai puasa Arafah. Puasa ini memiliki keutamaan besar, sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim, bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Namun, puasa ini dikhususkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, karena bagi jemaah haji yang sedang wukuf di Arafah, puasa ini tidak dianjurkan agar mereka tetap kuat menjalani puncak ibadah haji.

Selain puasa Arafah, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa pada delapan hari sebelumnya, yakni sejak tanggal 1 hingga 8 Dzulhijjah. Meski tidak ada dalil spesifik tentang keutamaan masing-masing hari tersebut, para ulama menyatakan bahwa berpuasa dalam hari-hari yang dimuliakan Allah merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan berpahala besar.

Dengan semakin dekatnya Hari Raya Idul Adha, umat Islam diharapkan dapat menjadikan momentum ini sebagai sarana penyucian diri, memperbanyak amal, serta memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Referensi: