oleh

Seminar Berbasis Online Sastra di Ruang Digital: Positif Atau Negatif

-Pendidikan-139 Dilihat
banner 468x60

 

 

banner 336x280

Penulis: Rafli Hariyanto dan Hafidz Ramadhan 

JTV – Webinar festival sastra dengan tema ‘Sastra di ruang digital: positif atau negatif’ diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melalui Zoom Meeting pada Minggu (25/07).

Kegiatan ini dimeriahkan oleh Syukur Asih Suprojo yang merupakan Pamong budaya ahli madya Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan KEMENDIKBUDRISTEK. Narasumber oleh Okky Madasari, dan M. Aan Mansyur yang merupakan Sastrawan Indonesia, serta dimoderatori oleh Yang Yang Merdiyatna, Dosen PBSI UIN Jakarta.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memeriahkan perlombaan serta sebagai bentuk perluasan wawasan seputar sastra di ruang digital.

“Acara ini sengaja kami buat untuk memeriahkan program kami yang sebelumnya, sudah diadakannya perlombaan-perlombaan dan juga kami berniat dengan materi yang akan di bahas nanti dapat meluaskan wawasan teman-teman semua tentang sastra di ruang digital.” Kata Ismi, ketua pelaksana.

Internet saat ini sangat mudah diakses oleh siapapun, bidang apapun dapat memanfaatkan internet sebagai ruang digital.

“Internet atau media digital adalah hasil dari perkembangan zaman yang berdampak juga pada dunia sastra, dan ini memudahkan para penulis maupun pembaca membuka media dengan mudah” Ujar Syukur.

Lebih lanjut oleh Aan mengatakan sisi positif ruang digital membuat sastra mampu melewati batasan ruang dan waktu, serta menstabilkan untuk mendapatkan apresiasi dari publik.

“Internet itu memudahkan berkembangnya sastra dan bisa bikin sastra melakukan penerobosan batasan-batasan yang ada, apalagi kalo dulu itu cuma bisa mendapatkan nilai sepihak dari penguasa sastra, kalo sekarang publik pun bisa menilai dengan leluasanya” Ujar Aan.

Namun ada juga sisi negatif dari ruang digital terhadap sastra. Menurut Okky, dengan kemudahan itu membuat peluang kriminalisasi sastra semakin besar, seperti tindakan plagiarisme dan lainnya.

“Sekarang memang mudah mencari dan mengakses informasi, baca buku online dan sebagainya, tapi kemudahan itu bikin para pelaku kriminal sastra jadi semakin mudah untuk bertindak, seperti halnya plagiarisme yang sulit untuk diatasi” Kata Oky.

“Di era zaman sekarang ini, kita harus semakin aktif menunjukkan kreativitas, maka terbuatlah konten yang baik dan positif” pesannya saat mengakhiri webinar. 

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *