oleh

Kebiasaan Scrolling: Dampak pada Otak dan Solusi Praktis untuk Menguranginya!

banner 468x60

Jurnalis TV, Jakarta Di era digital ini, scrolling di ponsel menjadi kebiasaan sehari-hari bagi banyak orang. Berbagai konten memenuhi ponsel yang kita pegang, mulai dari foto teman di taman hingga video lucu dan berita-berita yang terjadi di seluruh dunia. Ketika tertarik, seseorang akan berhenti menggulir, tetapi jika tidak, scrolling akan terus berlanjut. Kebiasaan menggeser layar ponsel kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dr. Anna Morrison dari Global Cognitive Research Institute mengungkapkan bahwa media sosial memanipulasi sistem reward otak sama seperti zat adiktif. Orang yang kecanduan scrolling akan mengalami penurunan kemampuan fokus hingga 40%. Aktivitas ini bisa berlangsung hanya beberapa detik bahkan bisa dilakukan berjam-jam sebelum tidur. Namun, apa sebenarnya yang terjadi di otak kita saat kita terjebak dalam aktivitas ini? bagaimana cara mencegahnya agar tidak menjadi masalah yang serius?

banner 336x280

Efek Scrolling Berlebihan

Berikut adalah efek yang akan muncul akibat aktivitas scrolling yang berlebihan:

1. Dampak Neurologis

Scrolling yang berlebihan, terutama di media sosial, dapat memiliki dampak neurologis yang signifikan. Kebiasaan scrolling yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi, hilangnya kemampuan berpikir kritis, dan kesulitan mempelajari hal-hal baru.

2. Gangguan Fokus

Gangguan fokus akibat terlalu banyak scrolling dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas. Kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas penting dapat mengurangi produktivitas. Waktu yang dihabiskan untuk scrolling sering kali mengalihkan perhatian dari pekerjaan atau aktivitas yang lebih bermanfaat.

3. Kesehatan Mental

Terus-menerus terpapar informasi yang cepat dan beragam dapat menyebabkan kesehatan mental terganggu. Otak kita akan kesulitan untuk mengolah informasi yang datang terlalu cepat dalam jumlah besar, yang dapat menyebabkan burnout digital atau kelelahan mental. Scrolling dapat berkontribusi pada kecemasan dan depresi, terutama ketika membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

4. Kualitas Tidur

Scrolling yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat berdampak negatif pada kualitas tidur. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia. Kebiasaan scrolling sebelum tidur dapat membuat otak tetap aktif dan sulit untuk rileks, yang mengakibatkan tidur yang tidak nyenyak dan sering terbangun di malam hari.

Dengan memahami bagaimana scrolling dapat memengaruhi otak kita, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi dampak negatifnya.

Cara Mengurangi Scrolling yang Berlebihan

Ada beberapa solusi praktis untuk menghindari scrolling berlebihan:

1. Mematikan Notifikasi

Menonaktifkan notifikasi dari aplikasi media sosial untuk mengurangi gangguan dari pemberitahuan yang terus-menerus.

2. Menetapkan Batas Waktu

Tentukan waktu harian untuk penggunaan media sosial atau aplikasi lainnya. Gunakan fitur pengaturan waktu layar pada gadget untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu.

3. Aktivitas Alternatif

Gantikan kebiasaan scrolling dengan aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, berjalan-jalan, atau berolahraga.

Scrolling bisa menjadi pedang bermata dua, karena menawarkan hiburan sekaligus menimbulkan risiko bagi kesehatan mental dan fisik. Dengan informasi yang tepat dan solusi yang praktis, dunia digital dapat dinikmati dengan baik. Mulailah untuk mengurangi penggunaan media sosial secara berlebihan dan mencari aktivitas lain untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:

Ahmad Zaki Syah. “Scrolling yang Tidak Ada Habisnya: Dilema Mahasiswa di Era Digital.” Kumparan, diakses 12 Februari 2025. https://kumparan.com/ahmadzakisyah31/scrolling-yang-tidak-ada-habisnya-dilema-mahasiswa-di-era-digital-24LaitS5OT2.

Caramanusia. “Fenomena Doomscrolling: Kecanduan Scrolling Konten Negatif.” Caramanusia, diakses 12 Februari 2025. https://caramanusia.com/fenomena-doomscrolling-kecanduan-scrooling-konten-negatif/.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *