oleh

4 Kritikan Pedas Tiktokers Bima Yudho Kepada Pemerintah Lampung

-J-News-125 Dilihat
banner 468x60

Tiktokers Asal Lampung, Bima Yudho memberikan kritik pedas kepada pemerintah Lampung melalui video tiktoknya pada akun @awbimaxreborn, Jumat (7/4/2023).

Video yang berdurasi 3 menit 28 detik ini menjabarkan alasan lampung yang tidak maju-maju. Bima menyampaikan 4 kritikan, diantaranya adalah:
1. Infrastruktur yang terbatas. Banyak proyek pemerintah yang tak terselesaikan seperti pembangunan kota baru. Ironisnya, pembangunan kota baru mendapat dana ratusan miliar dari pemerintah pusat.
“ini banyak banget di Lampung tuh proyek-proyek pemerintah yang mangkrak, contohnya kota baru kak, itu dari jaman gua SD sampe sekarang gatau kabarnya lagi. Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar ya bestie” Ucap Bima.

banner 336x280

Selain itu, Bima juga menyebut jalan di Lampung banyak yang rusak. Padahal, jalanan adalah infrastruktur yang paling umum yang digunakan untuk mobilisasi ekonomi.
“Jalan-jalan di lampung tuh kayak 1 km bagus, 1 km rusak, terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih? ini pemerintah main ular tangga atau apa?” Sambungnya.

2. Sistem pendidikan yang lemah. Bima menjelaskan sistem pendidikan Lampung lemah dibuktikan dengan tersebarnya kunci jawaban Ujian Nasional serta kebiasaan titip menitip mahasiswa baru pada universitas.
“proses penyaringan peserta didik yang ada di lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan ya, bahkan yang berkontribusi itu sendiri adalah orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya, ini apa sih? kunci jawaban tersebar kalo udah mau UN” -Tegasnya.

3. Tata kelola yang lemah. Menurut Bima, di Lampung sudah banyak terjadi korupsi, birokrasi yang tidak efisien, hukum yang tidak ditegakkan serta kebiasaan suap.
” Korupsi dimana-mana, birokrasi ngga efisien, hukumnya nggak ditegakkan, lemah banget. trus juga suap. aduh nggak usah bahas suap ya mak, dimana-mana udah kaya makan sehari-hari gitu kan, suap suap duit, kena lo” – Sambungnya.

4. Ketergantungan pada sektor pertanian. Bima menuturkan bahwa Lampung merupakan provinsi yang banyak memproduksi hasil pertanian. Tetapi pemerintahlah yang menentukan harga pasar sehingga bisa naik atau turun.
“Kontribusinya di Lampung itu sendiri sampai 40% lebih, dan sektor ini tuh vulnarable ya, kayak fluktuatif gitu, nggak bisa stabil, dan yang ngeset harga kan yang di pusat juga gitu, gua dulu anjlok kadang kadang naik gitu” – Tutupnya.

Penulis : Wildan Aulia

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *