oleh

Seminar Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Jakarta: “Hak Asasi Manusia dan Perlindungan Jiwa Anak”

-J-News-91 Dilihat
banner 468x60

Jakarta – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Jakarta menyelenggarakan seminar dengan tema “Hak Asasi Manusia (HAM) dan Perlindungan Jiwa Anak” di Ruang Diorama Kampus UIN Jakarta, Rabu (21/9).

Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan Hak Asasi Manusia serta upaya perlindungan dan mengantisipasi kekerasan pada anak. Terdapat 100 peserta lebih menghadiri seminar ini. Peserta terdiri dari mahasiswa, dosen, juga peneliti yang turut mengikuti seminar hingga akhir agenda.

banner 336x280

Dibuka dengan sambutan oleh Dr. Hj. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag., selaku Kepala PSGA UIN Jakarta, beliau menyampaikan bahwa PSGA memiliki sebuah unit yang bernama R3 (Rumah, Ramah, Rahmah) yang bertugas untuk melayani dan melindungi masyarakat UIN Jakarta yang mengalami kekerasan fisik maupun mental. Beliau berharap seminar ini dapat menjadi diskusi yang aktif dan berdampak positif bagi seluruh peserta. “Satgas-satgas di tingkat universitas harus segera digerakkan agar UIN Jakarta dapat menjadi lingkungan yang aman dan nyaman.” ucap Dr. Hj. Wiwi Siti Sajaroh.

Selain itu beliau juga menekankan akan pentingnya perlindungan anak sebagai masa depan bangsa yang harus dilindungi dan dijaga.

Seminar menghadirkan dua narasumber utama, yakni Yuniyanti Chuzaifah, perwakilan dari Komnas Perempuan, dan Nadya Kharima, Koordinator Anak PSGA UIN Jakarta. Beberapa materi yang dipaparkan seperti anak dalam perspektif HAM, sejarah pengakuan hak anak, hak anak dalam kerangka Konvensi Hak Anak (CRC), problem anak di Indonesia, kekerasan berbasis gender khususnya kekerasan seksual, upaya dan urgensi perlindungan, serta _best practices_ dari tingkat global hingga lokal.

Uniknya saat sesi Dr. Yuniyanti memaparkan materi, beliau meminta peserta untuk menulis kisah diskriminasi yang mereka alami di masa kecil pada selembar kertas yang kemudian dibacakan beberapa kisah tersebut sebagai contoh konkret bentuk-bentuk diskriminasi terhadap anak. Beliau juga memberikan solusi dan saran bagi peserta untuk mengatasi masalah tersebut.

Salah seorang peserta mengatakan bahwa anak merupakan manusia yang rentan terhadap permasalahan sosial. Anak adalah investasi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, anak patut dibantu untuk menyelesaikan segala masalahnya.

Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi dengan cepat oleh narasumber. Peserta seminar begitu aktif mengajukan pertanyaan dan menerima tanggapan terkait materi yang disampaikan. Selain itu, seminar ini dimeriahkan oleh panitia yang membagikan door prize bagi para penanya di akhir acara. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada para narasumber serta foto bersama seluruh peserta seminar.

Penulis: Melia Jamila

Editor: Farhan Fadila

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *