India – Setelah virus Covid-19 yang berhasil mewabah di seluruh dunia, kini ditemukan lagi sebuah virus baru yang berasal dari bagian selatan India, tepatnya di Kota Kerala. Virus ini diduga memiliki tingkat potensi kematian yang lebih tinggi dari Covid-19 lantaran sudah menyebabkan dua orang meninggal dunia pada 30 Agustus.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Infeksi virus Nipah adalah “penyakit zoonosis” yang ditularkan dari hewan seperti babi dan kelelawar buah ke manusia. Virus ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi, dan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi. Sementara itu, penyebab utama menularnya virus ini adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae. Kondisi ini menjadikan Virus Nipah masuk dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) – bersama dengan Ebola, Zika, dan Covid-19 – sebagai salah satu dari beberapa penyakit yang layak mendapatkan prioritas penelitian, karena potensinya bisa menyebabkan epidemi global.
Terpantau sejak situasi yang terjadi di India saat ini, pemerintah India sendiri sampai harus melakukan lockdown dengan menutup sejumlah sekolah dan kantor. Sebab, Virus Nipah juga menyebabkan beberapa warga lokal lainnya dirawat di rumah sakit. Setidaknya 700 lebih orang di Kozhikode India telah dilakukan tes untuk mendeteksi penyebaran Virus Nipah.
Mengutip dari laman CNN Indonesia, Menteri kesehatan negara bagian Kerala, Veena George menyebut ingin fokus melacak kontak orang- orang yang terinfeksi sejak dini untuk mengurangi penyebaran virus Nipah.
“Kami fokus pada pelacakan kontak orang-orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala,” kata Menteri Kesehatan negara bagian Kerala, Veena George, seperti dilansir Reuters.
Dia menambahkan, “Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian negara bagian untuk mengatasi krisis medis.”
Penulis: Hilma Nafi’ah
Editor: Farhan Fadila
Komentar