oleh

Dari KLHK Hingga IDI Sarankan WFH Demi Hindari Polusi Udara di Jakarta

-J-News-85 Dilihat
banner 468x60

Baru-baru ini, kualitas udara Kota Jakarta kembali menjadi yang terburuk berdasarkan situs pemantau udara IQAir pada Minggu, (13/08) pagi. Hal ini menjadi perhatian sejumlah pengamat negara lantaran buruknya polusi udara di Jakarta dikhawatirkan mengganggu kesehatan masyarakat.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyerahkan kepada perusahaan-perusahaan di Jakarta agar mengambil kebijakan work from home atau WFH terkait dengan masalah kualitas udara Jakarta yang semakin buruk.

banner 336x280

Sigit Reliantoro selaku Dirjen Pengendalian Pencemaran KLHK menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers Jumat (11/08).

“Yang kita sediakan adalah sarana untuk mengambil keputusan, informasi kualitas udara yang tersedia di berbagai website,” ucap Sigit.

“Mohon itu digunakan untuk masing-masing manajemen menentukan apakah perlu WFH atau tidak. Karena kan tidak setiap hari fenomenanya terjadi,” lanjutnya.

Selain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga menanggapi masalah polusi udara di Kota Jakarta.

Tanggapan ini diungkapkan Pakar Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Zubairi Djoerban melalui akun twitter pribadinya. Ia menyampaikan sudah saatnya mencari solusi serius untuk mengatasi kondisi udara yang buruk di Jakarta ini.

“Berkaitan dengan kualitas udara buruk dan cuaca panas yang terjadi, sudah saatnya kita mempertimbangkan berbagai solusi serius,” tulis Prof Zubairi dikutip pada Jumat (11/8/2023).

Beberapa solusi yang disarankan Profesor Zubairi yakni  penyesuaian jam kerja menjadi empat hari dalam seminggu atau penerapan work from home (WFH) seperti saat pandemi Covid-19 yang terbukti membuat kualitas udara membaik.

“Misalnya dilakukan penyesuaian jam bekerja, yang mungkin bisa menerapkan sistem empat hari bekerja dalam seminggu,” ujar Profesor Zubairi.

Saya setuju dengan usulan WFH yang sebelumnya pernah diterapkan saat pandemi Covid-19. Saat itu kualitas kerja rasanya tetap bagus dan dilaporkan juga bahwa kualitas udara kita jadi membaik,” sambungnya.

Penulis: Hilma Nafi’ah

Editor: Farhan Fadila

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *