JTV – Kabar bahagia hadir dari salah satu mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam, Ken Ayu Dharma Ananda pada Kamis 20/07. Kabar kelulusannya pada seleksi beasiswa pertukaran pelajar, MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) dengan negara tujuan Malaysia merupakan kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Prodi KPI.
Dilansir dari laman resmi LPDP, MOSMA Merupakan program yang diadakan oleh kolaborasi Kementerian Agama dan Lembaga Pengelola Dana (LPDP) sebagai salah satu program implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri. Program ini berlangsung selama 1 semester dengan durasi maksimal 6 bulan, melalui program ini mahasiswa mendapatkan kredit yang dapat dikonversi ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) di kampus asal. Peserta MOSMA akan ditanggung sepenuhnya melalui pendanaan LPDP-Kementrian Agama. Tercatat terdapat 451 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Ken Ayu yang biasa disapa ‘Ken’ merasa sangat bahagia atas pengumuman kelulusannya pada MOSMA 2023. Keluarga dan sahabatnya pun merasakan hal yang sama atas pencapaian tersebut. Ken menyebut, pengalaman ini merupakan pelajaran berharga karena untuk pertama kalinya ia mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan di negeri jauh dan mengambil pengalaman sebanyak-banyaknya.
Pencapaian hebatnya ini tentu tidak terlepas dari kuatnya motivasi. Rasa penasaran ketika mencoba hal baru, belajar beradaptasi dengan lingkungan dan kultur berbeda, serta kemauannya keluar dari zona nyaman mendorongnya untuk mendaftarkan diri meski belum ada pengalaman sama sekali.
Selain motivasi kuat juga diperlukan persiapan yang matang dalam proses pendaftaran ini. Seleksi beasiswa ini terbagi jadi dua, administrasi dan wawancara. Pada proses seleksi adminitrasi Ken menyiapkan dokumen-dokumen penting untuk mendukung pemberkasan. Adapula tes bahasa (TOEFL) yang harus dijalani untuk memenuhi dokumen sertifikasi bahasa dengan minimal skor 475 untuk negara tujuan di kawasan ASEAN.
Setelah dinyatakan lulus sesi administrasi pada 12 Juli, Ken mempersiapkan dirinya untuk mengikuti sesi wawancara pada 13-14 Juli. Agar memudahkan dalam proses wawancara, Ken melatih kemampuan berbahasa asingnya di rumah hingga larut malam.
Wawancara merupakan salah satu bagian penting untuk menunjukkan keseriusan seseorang dalam mendaftar beasiswa. Hal ini juga merupakan proses yang berkesan bagi Ken ketika mendaftar beasiswa MOSMA.
“Ketika itu saya mencoba mencari informasi tentang tata cara interview dalam beasiswa, dari situ saya mendapat banyak ilmu baru terutama tentang bagaimana saya memahami diri saya sendiri. Karena ternyata kunci dari seleksi wawancara adalah bagaimana kita bisa memahami diri kita sendiri, seperti orang seperti apa sebenarnya diri kita, kelebihan dan kekurangan apa yang kita miliki.” Ujarnya.
Menggapai hal yang tidak terlihat mudah memang menakutkan. Diperlukan adanya keberanian dari dalam diri untuk dapat mengalahkan rasa takut tersebut. Ken menceritakan bahwa dirinya pun merasakan keraguan akan kepercayaan dirinya untuk mendaftar. namun ia menanamkan prinsip untuk berani mencoba keluar dari zona nyaman dan mencari tantangan baru sembari meminta doa restu dari orang tua.
Dengan mengikuti program beasiswa MOSMA, Ken mendapat banyak pelajaran tentang menghargai sebuah proses. Mempelajari hal baru, menggali potensi diri dan yakin akan kemampuan tersebut dan menjadikan kegagalan sebagai kesempatan mengevaluasi diri untuk lebih baik kedepannya.
Penulis: Rahma Nurul Izzah
Editor: Farhan Fadila
Komentar