Jurnalis TV, Tangerang Selatan – Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Generasi Z. Instagram, YouTube, dan TikTok telah mengubah cara kita berbagi, berinteraksi, dan bahkan melihat diri kita sendiri. Media sosial memberikan manfaat bagi banyak kalangan, di samping itu media sosial juga memiliki dampak yang dapat memengaruhi Kesehatan mental penggunanya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), generasi Z, atau kelompok yang lahir antara tahun 1995 dan 2010, merasakan dampak yang lebih besar daripada generasi lainnya. Generasi ini tumbuh dengan internet di tangan, menggunakan media sosial sebagai tempat untuk berekspresi, hiburan, dan mendapatkan informasi.
Koneksi sosial yang lebih mudah
Meskipun media sosial sering dikritik karena dampaknya yang negatif terhadap kesehatan mental, media sosial juga memiliki dampak positif. Salah satu dampak positif utama media sosial adalah kemampuannya untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Generasi Z menggunakan platform Instagram, TikTok, dan facebook untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan bahkan orang asing untuk berbagi minat serupa. Hal ini tidak hanya mempermudah komunikasi tetapi juga membantu mereka membangun komunitas yang saling merangkul. Media sosial juga memungkinkan Generasi Z untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas. Mereka dapat berbagi pemikiran, bakat, dan kreativitas mereka melalui konten digital. Selain itu, Media sosial berfungsi sebagai platform untuk mengakses informasi dan belajar tentang berbagai topik yang relevan, mulai dari isu lingkungan hingga kesehatan mental. Misalnya, mereka dapat mengikuti akun-akun edukatif yang memberikan wawasan baru dan memperluas pandangan mereka terhadap dunia.
Dampak Negatif terhadap Kesehatan Mental
Di sisi lain, Generasi Z sering kali merasa tertekan untuk memenuhi standar yang tidak realistis yang dipromosikan oleh media sosial. Foto-foto sempurna dan kehidupan yang tampak ideal yang mereka lihat dapat memicu perasaan rendah diri, kecemasan, dan bahkan depresi. Hal ini menjadi dampak yang tidak baik untuk Kesehatan mental Generasi Z.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Psychiatry pada tahun 2019 menemukan bahwa penggunaan media sosial dapat berkontribusi pada peningkatan gejala depresi dan kecemasan di kalangan remaja. Perasaan “tertinggal” atau FOMO (Fear of Missing Out) yang sering kali dipicu oleh media sosial juga dapat memperburuk masalah ini.
Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan digital. Banyak dari mereka menghabiskan berjam-jam menggulir layar tanpa tujuan yang jelas, yang pada akhirnya mengurangi produktivitas dan meningkatkan rasa cemas. Ketergantungan ini juga bisa mengganggu pola tidur mereka, yang berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.
Cara Mengatasi Dampak Negatif
- Membatasi “screen time”
Untuk meminimalkan dampak negatif media sosial, penting bagi Generasi Z untuk belajar mengelola waktu mereka secara bijak. Membatasi waktu layar dan menetapkan batasan penggunaan media sosial dapat membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Aplikasi pengelola waktu, seperti fitur “screen time” pada ponsel pintar, dapat digunakan untuk memantau durasi penggunaan media sosial.
- Meningkatkan literasi
Pendidikan tentang bagaimana media sosial dapat memengaruhi persepsi diri dan kesehatan mental sangatlah penting. Harus di pahami bahwa apa yang terlihat di media sosial sering kali merupakan gambaran yang disaring dan tidak sepenuhnya mencerminkan realitas. Penting bagi mereka untuk membangun rasa percaya diri yang kuat di luar validasi media sosial. Mengikuti akun yang memberikan inspirasi dan edukasi, serta menghindari konten yang merugikan, dapat membantu menciptakan pengalaman yang lebih positif di platform digital.
- Mencari Dukungan Profesional
Jika seseorang mulai merasa terganggu oleh dampak negatif media sosial, mencari dukungan dari seorang profesional kesehatan mental seperti psikolog atau konselor bisa sangat membantu. Banyak platform juga menawarkan akses ke layanan konseling online yang dapat diakses dengan mudah oleh Generasi Z.
Media sosial adalah pedang bermata dua bagi Generasi Z. Di satu sisi, platform ini memungkinkan mereka untuk terhubung, belajar, dan mengekspresikan diri. Di sisi lain, media sosial juga membawa risiko bagi kesehatan mental mereka. Dengan pengelolaan yang bijak dan dukungan dari lingkungan sekitar, Generasi Z dapat memanfaatkan manfaat media sosial sambil meminimalkan dampak negatifnya.
Komentar