oleh

SIKOPI Seri 8: Pesan Dakwah Inklusif pada Rubrik Preaching of Peace Friday Pope || Mengulas Pesan Dakwah Diantara Pluralitas Guna Menciptakan Perdamaian Antarumat Beragama

banner 468x60

 

Ciputat – Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam kembali menyelenggarakan Diskusi Komunikasi dan Penyiaran Islam (SIKOPI) bersama para dosen yang bertempat di ruang rapat dosen Lt.2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa (30/1). Diskusi ini mengangkat tema tentang “Pesan Dakwah Inklusif pada Rubrik Preaching of Peace Friday Pope dalam media online peace news, YIPC, dan or yang dipandu oleh moderator Drs. Jumroni, M.S.i. dengan narasumber Dr. H. M. Yakub, M.A.

banner 336x280

Tema diskusi bertajuk dakwah inklusif ini menyoroti tentang materi dakwah yang merujuk pada upaya penyebaran ajaran atau pesan dakwah secara kesetaraan, terbuka, dan toleransi ke berbagai lapisan masyarakat untuk menciptakan perdamaian. Nilai-nilai tentang keadilan, kemanusiaan yang bersifat universal, lingkungan, dan lain-lain dikemas dalam bentuk dakwah inklusif yang dibutuhkan oleh semua kalangan baik yang beragama islam maupun di luar agama islam.

Lebih jauh, diskusi ini juga membahas letak dakwah inklusif yang mencakup aspek pluralitas. Di kalangan umat islam, sebuah perbedaan antara satu dengan yang lain bukan merupakan sesuatu yang buruk dan berpotensi terjadinya perpecahan. Dengan adanya penggunaan konsep dakwah inklusif dapat menjadikan pluralitas di antara lapisan masyarakat sebagai sebuah keniscayaan dan keindahan. Beragamnya perbedaan-perbedaan tersebut, secara fundamental dijadikan kesempatan untuk saling memberi informasi dan saling mengisi antara satu dengan yang lain. Sehingga tercipta persepsi positif antar penganut keyakinan beragama.

Dr. H. M. Yakub, M.A. selaku narasumber mengungkapkan harapan agar Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dapat melakukan konstruksi ulang untuk mengembangkan materi dakwah inklusif. “Harapannya dari rubrik Preaching and Friday Pope ini yang mengusung tema dakwah inklusif tidak hanya ada di dalam rubrik ini. Tapi berkembang dalam diskusi. Sesungguhnya diharapkan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi bisa mengembangkan konsep dakwah inklusif dengan cara melakukan konstruksi ulang. Apa itu sebenarnya secara definitif? Lalu apa kriteria serta batasan-batasan dakwah inklusif? Begitupun sebaliknya untuk membandingkannya dengan dakwah sebaliknya, yakni dakwah eksklusif, kemudian indikator-indikator dakwah eksklusif.” Tidak hanya itu, namun ia juga berharap agar materi dakwah inklusif dapat dikemas lebih kreatif dan intensif lewat produksi konten dan kegiatan dakwah di media online.

“Diharapkan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengembangkan model dakwah inklusif melalui media online ini, lebih intensif di masa yang akan datang, lebih kreatif, dan juga lebih banyak memproduksi konten-konten.”

Sebelumnya diketahui rubrik berjudul Preaching of Peace Friday Pope adalah artikel yang ditulis oleh anggota Komunitas Muda Pembawa Perdamaian Agama (YIPC) yang beragama islam. Rubrik ini dirancang untuk membuat materi dakwah yang diterima dan diserap oleh semua kalangan baik oleh komunitas muslim maupun non muslim.

Penulis: Hilma Nafi’ah Shalihah

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *