Pandemic covid-19 sudah meluas dan semakin menyebar kebeberapa wilayah di Indonesia secara luas. Sejumlah wilayah memutuskan untuk menerapkan tindakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan laju penularan dan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi virus corona untuk mencegah kemungkinan penyebaran makin meluas. Apabila aturan tersebut dijalankan, maka sejumlah kegiatan yang melibatkan publik dibatasi, seperti perkantoran atau instansi diliburkan, pembatasan kegiatan keagamaan dan pembatasan transportasi umum.
Sejak saat ini terhitung sudah 11 wilayah di Indonesia yang menerapkan system psbb ini yaitu DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Pekanbaru, dan Kota Makassar. Tambah lagi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi mengumumkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) wilayah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang) dimulai pada 22 April 2020 selama dua pekan.
Selain itu apa dampak PSBB terhadap masyarakat yang menerapkan system tersebut?
Kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat ini tentunya berdampak ke sektor ekonomi dan sosial masyarakat. Masyarakat yang mata pencahariannya disektor informal tentu merasakan kebingungan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Seperti ojek berbasis daring atau ojek online. Karena PSBB ojek online tak bisa lagi mengangkut penumpang. Dengan peraturan ini tentu pendapatan mereka menjadi semakin kecil, walaupun mereka masih mendapatkan uang dari layanan lainnya seperti pengiriman barang dan jasa. Tidak hanya ojek online saja, beberapa warung makan dan pusat perbelanjaan pun sepi akibat PSBB ini.
Komentar