oleh

Begini Kronologi Demo Driver Ojol di Kemnaker Karena Tak Diberi THR

banner 468x60

Jurnalis TV, Tangerang Selatan – Driver ojek online (ojol) ramai-ramai melakukan demo tuntut pemberian THR pada Senin (17/02/2025) di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta Selatan. Aksi demo dipimpin oleh Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) dan melibatkan setidaknya ratusan ojol dari berbagai daerah. 

Kronologi aksi demo ini adalah ketika para ojol merasa dirugikan dengan kebijakan platform yang mengambil keuntungan namun tidak mensejahterahkan para pengemudi ojolnya. Padahal para ojol dinilai telah telah memenuhi unsur yang sesuai sebagai pekerja dan berhak mendapat upah  sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

banner 336x280

Ketua SPAI, Lily Pujiati menerangkan sikap platform ojol yang tidak membayar upah minimum dan hak pekerja.

 “Keuntungan platform diperoleh dengan cara tidak membayar upah minimum dan hak pekerja lainnya seperti upah lembur, cuti haid dan melahirkan, jam kerja 8 jam,” Ungkapnya.

Dalam aksi demo ini, para driver ojol menuntut sejumlah hak yang tidak diberikan oleh platform sejak lama, padahal mereka menganggap telah bekerja dan berkontribusi bagi ekonomi. Tuntutan tersebut berupa: 

  1. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dengan jumlah sebesar upah minimum provinsi (UMP) dalam 1 bulan dan diberikan H-30 sebelum Hari Raya.
  2. Menolak hubungan kemitraan dengan platform yang menawarkan fleksibilitas. Karena fleksibilitas dalam kemitraan dianggap hanya sebagai dalih platform untuk menghindar dari kewajibannya memberikan THR dan hak-hak dari atasan kepada pengemudi ojek online, taksi online, dan kurir. 
  3. Membatasi jam kerja selama 8 jam, sebab mereka merasa perusahaan platform memaksa pengemudi untuk terus bekerja tanpa disejahterakan. Insentif yang tidak sebanding dengan jam kerja mereka yang melebihi ketetapan pada umumnya.

Selain tuntutan di atas, mereka juga merasa resah dengan adanya sistem Aceng dan Slot. Aceng merupakan singkatan dari Argo Goceng, yakni tarif antar-jemput di aplikasi Gojek yang merujuk pada program layanan GoFood dengan biaya kirim yang lebih rendah dari tarif biasanya. Sistem Aceng ini dianggap merugikan sebab berdampak besar terhadap penghasilan driver ojol yang mengantar jemput makanan, harus bersaing pendapatan dengan mitra Gojek reguler. Sistem Aceng membuat driver ojol rugi sebab tarifnya yang ditaksir relatif kecil, yakni Rp5000 rupiah. 

Sementara Slot adalah sistem pada aplikasi Grab dimana pengemudi mengambil orderan sesuai dengan lokasi terdekat. Sistem ini pun dinilai merugikan karena driver ojol sulit fleksibel untuk mencari pelanggan, membatasi jangkauan pengemudi, dan mengurangi pendapatan. 

Bukan tarif promo, ini terlalu murah. Mereka menyebutnya aceng, karena mereka memberikan sebetulnya ini upah murah ya,” Jelas Lily. 

Dilansir CNN Indonesia, hingga tuntutan para driver ojol dikabulkan, SPAI akan terus mendesak agar Kemnaker mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada driver ojol, khususnya kebijakan bagi perusahaan platform untuk memberikan THR sebagaimana mestinya. Lily juga menyinggung perlu adanya aturan dalam mengatur persaingan usaha di tiap platform ojek online.

SPAI terus menuntut THR untuk ojol dan mengawal regulasi THR ojol yang akan diterbitkan Kemnaker melalui aksi ojol pada 17 Februari di Kemnaker,” Katanya.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *