oleh

Mudik Menelan Korban Jiwa: Siapkah Indonesia Menghadapi Arus Balik Mudik?

banner 468x60

Tangerang Selatan – Terhitung cuti bersama Hari raya Idulfitri 1445 H yang ditetapkan oleh pemerintah berlangsung pada tanggal 8, 9, 12, dan 15 April 2024 mengakibatkan jumlah pemudik yang membeludak. Akibatnya, setiap titik jalur mudik mengalami kemacetan panjang dan kecelakaan akibat berbagai faktor krusial pun menjadi tak terhindarkan.

Melansir dari Kompas.com, kepolisian mencatat terdapat 1.848 kasus kecelakaan mudik lebaran di seluruh Indonesia dari Kamis (4/4) hingga Jumat (12/4).
Peningkatan arus balik mudik sudah terlihat sejak Sabtu (13/4) dan mencapai puncaknya pada Minggu (14/4) malam, yakni empat hari pasca lebaran. Hal ini dapat mengakibatkan potensi terjadinya risiko kecelakaan lalu lintas. Berkaca dari banyaknya kecelakaan pada periode mudik menjelang lebaran, perlu menjadi perhatian bersama terhadap arus balik mudik yang sedang berlangsung untuk menekan jumlah kecelakaan.

banner 336x280

Fatih menanggapi adanya beberapa faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. “Mungkin ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan kejadian tersebut bisa terjadi, di antaranya kondisi kendaraan yang kurang memadai, pengemudi dalam kondisi fisik yang kurang fit, kondisi jalan yang tidak mumpuni, serta memaksakan kapasitas kendaraan,” tutur Fatih.

Dalam mengatasi masalah ini, pemerintah harus terlibat lebih aktif dalam memfasilitasi keamanan masyarakat selama periode mudik. Fatih menyoroti bahwa masih ada beberapa jalan yang belum bisa dikatakan cukup dalam memfasilitasi pemudik, seperti lintas Sitinjau Lauik dan daerah Lampung yang masih minim penerangan dan kondisi jalur yang terlalu curam.

Untuk menekan jumlah kecelakaan lalu lintas tentu perlu adanya langkah preventif yang dilakukan oleh pemerintah. Rista mengatakan bahwa pemerintah harus segera memperbaiki jalan yang kurang memadai. “Jalanan di tol maupun di luar tol yang masih kurang bagus harus cepat-cepat diperbarui,” ujarnya.

Selain itu, Azka menambahkan beberapa langkah mengenai hal ini. “Untuk langkah preventif yang bisa diambil pemerintah meliputi edukasi dan kesadaran kepada masyarakat tentang keselamatan berkendara, peningkatan infrastruktur, dan pengembangan transportasi publik,” jawab Azka.

Pemerintah perlu mengantisipasi angka pemudik dengan mengurai kepadatan melalui kebijakan yang dapat memperlancar perjalanan mereka. Langkah-langkah seperti rekayasa lalu lintas yang efektif dan penyediaan layanan transportasi tambahan dapat menjadi solusi dalam mengurai kepadatan. Hal ini merupakan langkah penting dalam menangani arus balik mudik dan dalam rangka meningkatkan keselamatan bagi para pemudik. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama maka dari itu penting bagi para pemudik untuk mematuhi aturan lalu lintas, menjaga kondisi kesehatan agar tetap prima, dan memberikan waktu istirahat yang cukup selama perjalanan agar sampai tujuan dengan selamat dan kembali beraktivitas seperti biasa setelah mudik.

Penulis: Salsabila

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *