Bekasi – Akhir-akhir ini warga Bekasi sedang dibuat sulit dengan terjadinya krisis air bersih yang menimpa mereka. Pada tanggal 16 September 2023, Perumda Tirta Patriot menginformasikan pengumuman di akun media sosial X terkait adanya pencemaran limbah di pusat air baku.
Oleh karena itu, pengolahan produksi air bersih tidak berjalan secara maksimal sehingga mengakibatkan aliran air diberhentikan sementara. Terdapat kurang lebih 40 ribu pelanggan yang terdampak karena ini, seperti pelanggan yang bertempat di daerah Bekasi Barat, Bekasi Utara dan Medan Satria.
Tentu hal ini mengundang kekecewaan para warga lantaran tidak setaranya antara tagihan biaya operasional yang cenderung tinggi dengan perolehan layanan air bersih yang mereka dapatkan. Ditambah hal ini sudah terjadi dalam beberapa pekan sehingga menghambat kegiatan sehari-hari warga yang membutuhkan penggunaan air bersih.
Di sisi lain, Perumda Tirta Patriot masih terus berusaha untuk melakukan pendistribusian air kepada para pelanggannya dengan mengurangi debit suplai air. Juga memberikan himbauan agar ribuan pelanggannya bisa menampung serta mengatur suplai air yang ada dengan bijak.
Dilansir dari beritasatu.com, Direktur Utama Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi mengatakan,
“Sementara kita menyiapkan air tangki, jadi kita standby komunikasi ke yang membutuhkan, akan kita langsung kirim”, Minggu (17/9).
“Ada empat tangki standby, ini kita coba bantuan agar bisa gerak cepat ketika memang ada masyarakat pelanggan yang membutuhkan,” lanjutnya.
Namun kesigapan dari Perumda Tirta Patriot tidak mendapatkan respon yang menyejukkan dari warga Bekasi. Karena kebanyakan dari mereka mengaku daerahnya belum terjamah dengan bantuan tersebut dan mengeluh air yang keluar terus-menerus dalam kondisi tidak layak pakai. Kotor, keruh, bau, menjadi sebab kegeraman warga.
Penulis: Melda Wulandari
Editor: Farhan Fadila
Komentar