Jurnalis TV, Jakarta – Dalam rangka memperingati World Mental Health Day 2025, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menggelar rangkaian acara PsyWellness 2025 bertema “Mind’s in Motion: An Artistic Journey to Wellness.” Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 9–10 Oktober 2025, ini menjadi ruang ekspresif bagi mahasiswa untuk mengenal dan merayakan kesehatan mental melalui seni dan kreativitas.
Hari pertama dibuka dengan Campaign Kesehatan Mental di Taman Tarbiyah Kampus 1 UIN Jakarta. Booth interaktif dibuka untuk umum dan menyediakan berbagai aktivitas reflektif seperti Spin Wheel, Puzzle of Life, House of Feelings, Future Me, Motivation Box, hingga mengadakan Tes Tingkat Stress menggunakan Kessler Psychological Distress Scale. Melalui permainan tersebut, pengunjung diajak untuk mengekspresikan emosi, menulis pesan untuk diri sendiri, hingga berbagi hal-hal yang mereka syukuri. Sekitar 80 mahasiswa antusias mengikuti kegiatan yang hangat dan penuh warna ini.
Selain kampanye interaktif, rangkaian PsyWellness 2025 juga menghadirkan Lomba Poster bertema “Coping Mechanism”, yang terbuka untuk seluruh mahasiswa, tidak hanya dari Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tetapi juga dari berbagai fakultas lain seperti Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Lomba ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan cara-cara positif dalam menghadapi stres melalui karya visual yang inspiratif dan edukatif.
Baca Juga: CBX DNK TV 2025 Mengupas Dinamika Kontrol Media di Tengah Perkembangan AI
Puncak acara berlangsung pada Jumat, 10 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Kegiatan diawali dengan seminar bertema Art Therapy bersama narasumber Emiria Farahdina, S.Psi., alumni Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Usai seminar, sebanyak 40 peserta mengikuti Workshop Art Therapy, yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai kampus, tidak hanya dari UIN Jakarta.
Dalam workshop ini, peserta diajak mengenal seni sebagai media coping mechanism untuk meredakan stres ringan dan menenangkan diri. Aktivitas melukis dipandu oleh narasumber bersama delapan fasilitator, di mana peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berbagi pengalaman dan emosi melalui karya seni. Suasana penuh keakraban dan ekspresi diri tampak jelas, terlebih ketika hasil lukisan menjadi cerminan perjalanan emosional masing-masing peserta.
Ketua Pelaksana Fahira Juvina Renata menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi gerakan nyata untuk lebih memahami diri dan peduli pada sesama.
“Lewat Art Therapy, PsyWellness 2025 ingin menunjukkan bahwa kesehatan mental bisa disuarakan lewat warna, bentuk, dan ekspresi. Berbicara tentang perasaan bukan kelemahan, tapi keberanian. Kita berhenti menjadikan ‘mental health’ sekadar tema tahunan, dan mulai menjadikannya gerakan nyata untuk memahami diri dan peduli pada sesama,” ujarnya.
Antusiasme peserta juga terlihat dari berbagai tanggapan positif. Fadila Budy Jayanti, salah satu peserta workshop, mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti kegiatan tersebut.
“Kegiatannya seru sekali, apalagi sebagai seseorang yang suka melukis, rasanya difasilitasi dengan baik. Ini juga pertama kalinya Fakultas Psikologi mengadakan kegiatan seperti ini, jadi benar-benar pengalaman yang berkesan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Khalif Fathi Farahat, peserta lainnya, menilai tema yang diangkat sangat menarik dan jarang dijumpai dalam kegiatan psikologi.
“Saya senang sekali karena temanya unik dan jarang sekali psikologi melibatkan art therapy. Semoga PsyWellness berikutnya bisa menghadirkan kegiatan yang lebih inspiratif lagi,” katanya.
Acara ditutup dengan sesi dokumentasi, sing along bersama LSO Psycho Musical Society (PMS), serta pengumuman pemenang lomba poster. Melalui PsyWellness 2025, Fakultas Psikologi UIN Jakarta berharap gerakan peduli kesehatan mental tidak berhenti di ruang diskusi, tetapi terus berkembang menjadi budaya empatik dan ekspresif di kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum.













Komentar